Minggu, 26 Februari 2012

FF SiFany (Chapter)

Title: My Boss Is Mr Choi (Part 1)

Author: Nam Ra Ra

Cast

- Choi Siwon

- Hwang Mi Young (Tiffany SNSD)

- Other cast

Annyeong chingu.. Author balik lagi dengan FF yang baru nih, masih hasil imajinasi liar author hehe.. FF kali ini, masih tentang couple fav author nih, SiFany. Nah, gimana ya kalo Choi Siwon menjadi penerus perusahaan keluarganya dan kembali menjadi orang biasa? Just for fun. Happy Reading ^^

#Author POV

@Kantor Siwon

“Yaa.. Kau Hwang Tiffany! Bisakah kau bekerja tanpa membuat kesalahan? Ini sudah kedua kalinya kau membuatkanku kopi yang rasanya seperti air bekas cucian piring seperti ini!” bentak Choi Siwon sambil membanting cangkir kopi yang dibuatkan Tiffany ke mejanya sampai membuat sebagian isinya berceceran. Tiffany hanya bisa menghela nafas panjang mendapat tatapan tajam seperti ingin menelannya hidup-hidup seperti itu, ia menunduk sambil memegang ujung kemejanya. Serem banget sih ni orang, pikirnya sambil cemberut.

“Mianhe Mr. Choi. Tapi tadi sudah kucicipi sebelum kusajikan padamu, rasanya pas. Satu sendok kopi, dua sendok gula dan satu sendok teh cream.” Jawab Tiffany mencoba membela diri. Kepalanya masih menunduk. Mata Choi Siwon yang terhormat itu sangat seram jika sedang marah.

“Mwoooooo??!!!!! Kau ingin membunuhku ya? Itu bisa meningkatkan kaloriku beribu kali lipat!!” bentaknya lagi.

“Lebay banget sih bos,” gumam Fany dengan suara pelan tapi masih bisa terdengar oleh Siwon.



“Katakan sekali lagi!” Perintah Siwon saking marahnya sambil beranjak dari duduknya kemudian mendekati Fany. Jarak mereka kini sangat dekat karena Siwon mendekatkan wajahnya ke wajah Fany yang sekarang sudah bertatapan muka dengannya.

“A-ani..” elak Fany kemudian menunduk lagi.



“Babo.” ejek Siwon kemudian melangkah keluar dari kantor mewahnya sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

“Sok cool!” kali ini Fany sengaja mengeraskan suaranya setelah Siwon keluar dari kantornya.

“Hwang Tiffanyy!!!! Untuk apa kau diam di situ?” bentaknya lagi membuat Fany gelagapan kemudian berlari menyusul Bos galaknya itu.

#Tiffany POV

Mr Choi itu selalu saja menekanku. Kalau saja motorku tak sengaja menabrak mobil mewahnya tempo hari, mungkin nasibku takkan pernah seburuk ini.

“Yaaa.. Bodohnya kau! Kau tahu harga mobil ini berapa? Gajimu sepuluh tahun pun takkan mampu membelinya!” seorang namja dengan tubuh tinggi tegap, putih, berjas hitam dan membuka kacamata hitamnya memakiku tanpa ampun. Aku yang masih kaget dengan kejadian yang begitu cepat itu hanya bisa menunduk menahan malu karena beberapa orang yang kebetulan lewat melihat ke arah kami.

“Mianhata.” Tapi namja gila itu tak mau menerima maafku malah memaksaku untuk menandatangani surat kesepakatan yang isinya bahwa aku akan menjadi asisten pribadinya selama 3 bulan dan dengan kata lain aku harus berhenti dari tempat kerjaku dan memendam impianku untuk menjadi chef handal. Sial.

#Author POV

Hari ini genap sebulan Tiffany menjalani perjanjiannya dengan Siwon sebagai asisten pribadinya. Selama rentang waktu itu, Fany sudah cukup mengenal Siwon. Semenjak pensiun dari Super Junior karena harus meneruskan bisnis keluarganya, Siwon kata orang-orang menjadi sangat serius, dan jarang tertawa. Aah sayangnya Fany dulu adalah fangirl number 1 nya Siwon, ya tentu sebelum ia mengenalnya seperti sekarang ini.



Bagaimana tidak? Fany pernah dimarahi hanya karena meja kerja namja itu berantakan dan itu pun karena ulahnya sendiri yang mengacak-acak mejanya karena kalah tender. Pernah pula Fany terlambat membangunkannya di kamar yang luasnya seluas apartemennya. Atau salah membawakan jus yang dipesan, padahal dia sendiri yang tiba-tiba mengubah pesanannya tanpa memberitahunya dulu. Salah membawa tas yang seharusnya berisi baju fitnesnya. Padahal dia sendiri yang mengatakan tas itu berwarna hitam di atas tempat tidurnya. Jika saja aku punya uang 100 juta won akan kulunasi hutangku, pikir Fany. (tega banget Siwon nuntun Fany segitu banyaknya?)



Hari itu Siwon ada meeting di Lotte Corp yang terletak di kawasan perkantoan elit di Seoul. Mereka duduk bersebelahan dalam mobil. Memang aneh, Siwon ini tak pernah ingin duduk sendiri di mobil. Ia tak mengijinkan Fany untuk duduk di depan.




Di dalam mobil, Fany diam saja. Mau memainkan ponsel pasti nanti ditegur, jadi dia hanya bisa menikmati pemandangan kota Seoul dari dalam mobil untuk beberapa saat sampai akhirnya terdengar suara dengkuran halus dari sebelahnya. Siwon tertidur dengan pulasnya, kepalanya disandarkan ke sandaran kursi, nafasnya teratur, matanya terpejam. Lelah sekali sepertinya.Fany lama-lama tertarik juga untuk melihat wajah bosnya dari dekat, ini pertama kalinya ia melihat wajah polosnya yang sedang tertidur pulas. Jarak mereka paling hanya 5 cm, sangat dekat. Bahkan Fany dapat merasakan nafas Siwon yang hangat. Tampan, matanya indah, hidungnya mancung, pipinya terlihat sangat menggemaskan, alisnya tebal, dan bibirnya tipis dan pink, pasti akan sangat manis jika tersenyum. Fany masih tenggelam dengan pikirannya sendiri sampai suara dehaman mengejutkannya.



“Tuan Muda sebenarnya pria yang sangat baik, hangat dan periang. Tapi sejak ia harus melepaskan impiannya di Super Junior dan melanjutkan bisnis keluarganya. Sikapnya berubah. Menjadi dingin dan tempramen. Itu mungkin saja karena ia tak tahu harus melampiskan amarahnya pada siapa. Tapi aku yakin, hatinya masih seperti dulu. Kind-hearted.” Supir Park Soo Min menjelaskan panjang lebar sambil sesekali menoleh ke belakang melihat Fany yang masih menatap Tuan Mudanya, dalam.




"Dan aku adalah pelampiasan amarahnya, ahjussi?” tanya Fany heran. Park ahjussi hanya tersenyum kemudian kembali fokus pada jalanan di depannya.Tak lama, Siwon bangun dan mengucek-ngucek matanya kemudian menutup mulutnya yang menguap. Melihat posisi Fany yang sangat dekat dengannya, matanya melotot tapi bukan tatapan marah seperti biasanya, tapi lebih pada heran. Fany Cuma nyengir kemudian kembali pada posisi duduknya. Dan anehnya Siwon hanya diam tanpa menegurnya. Tumben.




Meeting dengan President Lotte Corp berjalan mulus tanpa hambatan sama sekali. Bahkan Tuan Han, sang pemilik saham terbesar sangat terkesan dengan Siwon, baik kecerdasan maupun kepribadiannya. Setelah percakapan yang begitu panjang, akhirnya kontrakpun berhasil diperoleh.




#Author POV



@Kamar Siwon




“Thanks God. Semuanya tak sia-sia.” Siwon mengambil ponselnya kemudian menekan nomor di ponselnya dengan wajah sumringah.



"Yoboseo,” sapa Siwon ramah.



“Yoboseo Siwon-ah?” tanya seseorang di seberang telepon sana.




"Ahjussi, besok tolong atur untuk memberi bonus pada semua karyawan karena perusahaan kita berhasil mendapatkan kontrak dengan Lotte Corp.” Jelasnya antusias.




“Jinja?” suara itu terdengar gembira. “Baiklah. Kau memang putra Mr Choi. Aku bangga padamu.” Pujinya bangga. Siwon hanya tersenyum mendengarnya kemudian minta ijin untuk menutup telponnya.Akhirnya setelah 3 minggu ini tidur sampai larut malam dan mengurangi waktu istirahatnya, semuanya berbuah hasil. Malam ini bisa tidur nyenyak.





@Kamar Tiffany



Tiffany menjatuhkan tubuhnya di kasur empuknya dalam kamarnya yang bernuansa pink, nyaman meskipun tak seluas kamar milik Siwon itu. Fany memang selalu memanggil Siwon Mr. Choi meskipun kadang Siwon terlihat kesal setiap Fany memanggilnya seperti itu.“Lelaaaah sekali, tapi aku senang melihatnya tersenyum. Kali ini senyumnya berbeda, terlihat.. manis.” Gumamnya kemudian tak lama matanya terpejam.





Tuan Muda sebenarnya pria yang sangat baik, hangat dan periang. Kalimat itu terdengar lagi di telinga Fany, antara mimpi dan tidak ia kembali mendengarnya terus dan terus.




“Kyaaaa....!!!!” Fany bangun sambil berteriak, nyaris tak percaya. Ia terduduk di kasurnya sambil mengela nafas dalam-dalam.



“Apa-apaan aku ini? Huh.” Fany mengempaskan tubuhnya ke kasurnya lagi dan menarik selimut tebalnya hingga menutupi kepalanya.




Seminggu kemudian..



@Kediaman Choi



Semua anggota sudah berkumpul di meja makan. Mr Choi, Mrs. Choi, Nona Choi Ji Won, dan Tuan Muda Choi Siwon.



“Appa, besok aku akan kembali ke London karena waktu liburanku sudah habis. Appa jangan rindu padaku ya..” goda Ji Won pada appanya yang sedang sakit tapi berusaha untuk menimpali candaan putri bungsunya ini.




“Haha.. tentu tidak, di sini kan ada Siwon yang bisa kuminta menggunakan rokmu.” Semuanya tertawa mendengar lelucon Mr Choi, hanya ada satu orang yang cemberut mendengarnya sambil memasukkan roti bakarnya ke mulutnya kemudian berdiri dan pamitan.




"Appa, eomma, saeng aku pergi ke tempat fitness dulu ya? Rasanya badanku pegal sekali.”



"Oppa, bisakah kau minta asistenmu yang cantik itu untuk menemaniku? Aku rindu sekali padanya?” rengek Ji Won dengan wajah aegyonya.



“Ini hari minggu, tidakkah kau kasihan padanya?” tolak Siwon.



“Wah? Kau peduli padanya yah? Aah lagi pula aku kan memperlakukannya dengan sangat baik. Tidak seperti oppa yang selalu menyiksanya.” Ejek Ji Won. Appa dan eommanya mengiyakan.



Siwon mendengus kesal.“Terserah tapi awas kalau kau mengajaknya ke club atau mengantarnya pulang terlalu malam.” Ancam Siwon kemudian mengambil tasnya dan mengaitkannya ke pundaknya dan langsung mengemudikan Ferrari merahnya.





#Author POV



@Ruang Keluarga Choi





“Yoboseo, eonnie.” Sapa Ji Won ramah.



"Yoboseo, Ji Won-ssi?” sahut Fany di sambungan telepon.



“Ne. Kau sibuk tidak?”“Ani.” Sahut Fany pendek.



“Eonnie, maukah kau menemaniku jalan-jalan hari ini? Aku bosan sekali di rumah. Dan besok aku harus kembali ke London.” Pinta Ji Won.



“Ne. Arraseo. Aku sama sekali tidak sibuk. Aku juga sangat merindukanmu, cantik.” Kata Fany terus terang, baginya Ji Won memang sudah seperti dongsaengnya sendiri karena keluarganya memang tinggal di Amerika sekarang jadi ia hanya seorang diri di Korea.



Setelah menutup telepon, Fany bergegas bersiap-siap. Diambilnya dress berwarna merah muda, manis sekali. Fany melihat dirinya di cermin, manis juga aku hehe, batinnya. Fany kemudian mengambil sisir di meja riasnya dan mengikat rambutnya ke atas sehingga jadilah kucir kuda. Wajahnya terlihat tirus apalagi saat ia memoleskan bedak dengan warna senada dengan kulit wajahnya dan menambah kesan manis dengan blush on pink di pipinya. Pasti Siwon klepek klepek nih.




Setelah selesai siap-siap, Fany langsung meluncur ke kediaman Keluarga Choi dengan naik bus. Ji Won sebenarnya menawarkan Fany dijemput dengan sopirnya tapi ia menolak karena tak mau merepotkan.



Setelah 30 menit, akhirnya Fany sampai di depan rumah Ji Won yang sudah siap dengan mobil dan sopirnya, Mr Park. Kali ini Mr Park bertugas mengantarkan Ji Won dan Fany karena Siwon sedang ingin menikmati harinya sendiri.




Eonnie. I miss you!” Ji Won langsung memeluk Fany begitu melihatnya sampai. Fany tersenyum senang dan membalas pelukannya. Mr Park hanya tersenyum melihat keakraban dari Nona Mudanya dan Fany.




Antara Ji Won dan Fany memang sudah sangat dekat. Itu bermula ketika Ji Won tak sengaja melihat Fany setelah pergi berbelanja di pasar malam sedang membagi-bagikan permen pada anak-anak di sekitarnya. Manis sekali, pikir Ji Won. Dan saat Fany datang ke rumahnya sebagai asisten Siwon, ia senang bukan kepalang. Ji Won yang selalu ingin memiliki kakak perempuan dan menemukannya pada sosok Fany.



Akhirnya ia memiliki teman untuk berbelanja, pergi ke salon, tidur bersama sambil curhat sampai pagi dengan wajah menggunakan masker dan mendengarkan lagu favorit mereka dari boyband terkenal di Korea, SHINee. Kadang Siwon protes kenapa dongasaengnya nya tak mengidolakan Suju dan Ji Won mencibir bahwa ia sangat mengidolakan Suju kecuali Siwon. Tega!



“Eonnie, apa kau tak pernah merasa jengkel pada oppaku yang tampan itu?” kata Ji Won sambil menyeruput milkshake di tangan kanannya karena tangan kirinya penuh dengan tas belanjaan. Fany yang berjalan di sisi kirinya hanya tersenyum kemudian menyeruput milkshake miliknya. Setelah puas belanja dan pergi ke salon, Ji won dan Fany berjalan-jalan keliling mall sambil mengobrol.



“Ya kadang dia menjadi sangat menyebalkan. Tapi kudengar dia begitu karena harus mengundurkan diri dari Super Junior dan mengubur mimpinya untuk menjadi penyanyi.” Jawab Fany sedih.



"Iya, tapi oppaku itu Superman. Dia rela mengubur impiannya demi meneruskan bisnis keluarga dan memenuhi permintaan appa. Tapi aku tahu, dalam hatinya ia masih sangat ingin berkarir dan kembali menyanyi. Tapi aku masih belum bisa membantunya sekarang karena aku masih harus kuliah di London. Tahun depan paling lambat aku lulus dan segera mendapatkan gelar M.Ba ku." Raut wajah Ji won berubah menjadi sedih. Fany memeluk bahunya dan mengusap-usapnya mencoba menenangkan. Dia memang menjadi sedikit dingin dan galak, tapi kurasa itu hanya pada eonnie,” sambung Ji won sambil tertawa lebar. Fany melongo



Jadi benar aku ini dijadikan pelampiasan?” gerutu Fany. Ji won tertawa terbahak mendengarnya sampai tersedak.




#Siwon POV



@Kediaman Keluarga Choi




Yaa saeng, kau sengaja membuat Fany kelelahan sampai dia tidak sanggup menjawab telepon dariku?” protes Siwon sambil menunjukkan ponselnya yang berbunyi, tut tut tut.



Ji Won menjawab sekenanya sambil duduk di sofa dan merebahkan badannya yang terasa pegal karena berjalan-jalan seharian. Ia menoleh ke belakang, melihat jam menunjukkan pukul 02.45.



Ji Won baru saja sampai rumah dan langsung kena semprot Siwon.“Tadi ada midnight sale. Kau kira aku akan melewatkan kesempatan ini begitu saja?” Ji Won mendengus kesal.






"Di London pun kau bisa melakukannya!” Siwon tak mau kalah sambil duduk di samping dongsaengnya. Ji Won mendelik melihat oppanya yang terlihat.. cemas?



“Beda tauk! Di sana tidak ada Fany eonnie, kecuali kau mau meminjamkannya untukku?” tanya Ji Won penuh harap. Ah lagi-lagi wajah aegyonya itu membuat Siwon kesal sekali melihatnya.
“Enak saja! Dia milikku!” sahut Siwon dengan nada tinggi membuat Mrs Choi yang sedang mengaduk teh untuk Mr Choi di dapur sampai kaget mendengarnya.


“Siwon, kau kenapa?” tanyanya sambil menjulurkan kepalanya dari dapur melihat kedua anaknya yang sedang duduk di ruang keluarga. Memang dapur dan ruang keluarga itu tak terlalu jauh dan siapa pun yang di dapur bisa melihat kegiatan di ruang keluarga karena tidak ada sekat yang memisahkannya.




“Aniyo eomma.” Sahut Siwon dengan suara lembut. Ji Won cekikikan melihat tingkah oppanya itu.



"Oppa-menyukai eonnie bukan?” tanya Ji Won to the point, mata Siwon terbelalak, ia mengelak dengan mengalihkan pandangannya ke tempat lain, tak berani menatap mata dongsaengnya.




“Kau ini!” Siwon beranjak dari tempatnya dan masuk ke kamarnya dan menutup pintunya dengan keras.




“Siwon, kau baik-baik saja?” tanya oemmanya sambil memegang teh di tangannya hendak mengantarnya ke kamar Mr Choi.




“Hahahaaha” Ji Won tertawa sangat keras sampai terdengar dengan sangat jelas oleh Siwon.




“Dasar sok tahu! Saeng yang aneh!” gerutu Siwon sambil menutup wajahnya dengan bantal.




#Tiffany POV


@halte bus




Hari ini aku berangkat ke kantor seperti biasa, pukul 7 menunggu di halte bus. Tapi sudah setengah jam bus yang kutunggu tidak juga datang. Kakiku pegal sedari tadi berdiri karena bangku halte sudah penuh dengan orang yang juga sedang menunggu bus sama sepertiku.


“Lama sekali,” gumamku.



Tidit tidit. Sebuah mobil berhenti tepat di depanku.



“Mr Choi?” seruku pelan. Seseorang membuka jendela mobilnya dan juga membuka kacamata hitamnya.




"Oppaaaa...!!!” beberapa anak sekolah berteriak histeris melihat idola mereka ada di hdepan mata mereka saat ini. Ya, meskipun Choi Siwon sudah tidak menjadi bagian dari Super Junior tapi para fans yang umumnya yeoja itu masih memujanya.




“Annyeong,” sapa Mr Choi sambil menunduk memberi rasa hormat pada mereka membuat para gadis itu tambah histeris.




“Sedang apa kau di sini oppa? Kami merindukanmu!!” seru salah seorang gadis.




Aku juga sangat merindukan kalian.” Sahutnya ramah. Kenapa dia tak pernah bisa seramah itu padaku? Aku cemberut melihat sikapnya.



“Sedang apa oppa di sini?” ulang gadis itu lagi. (kepo banget deh—hehe)




“Ooh, aku mau menjemput temanku. Itu.” sahutnya sambil menunjukku. Kontan gadis-gadis itu melihatku. Aku yang merasa terintimidasi (parno kali yah takut dikeroyok hehe) sedikit merasa takut melihat tatapan mereka.




“Eonnie yang cantik ini? Yeojachingu oppa yah?” wah, pertanyaan di luar dugaanku.




"Ne. Dia yeojachinguku.” Kata Siwon sambil mengangguk kemudian keluar dari mobil dan berdiri di sampingku. Tidak hanya itu, dia juga merangkul bahuku. Berani sekali dia! Gerutuku. Wajahnya dipasang begitu manis dengan senyuman dibuat semanis mungkin di hadapan fansgirlnya itu. Apa maksudnya?




-To Be Continued-




Nah, apa ya maksud dari Siwon sebenarnya? nantikan part selanjutnya yah.. Gomawo sudah mau baca.. #bow ^^

2 komentar: