Minggu, 26 Februari 2012

FF SiFany (Chapter)

Title: My Boss Is Mr Choi (Part 1)

Author: Nam Ra Ra

Cast

- Choi Siwon

- Hwang Mi Young (Tiffany SNSD)

- Other cast

Annyeong chingu.. Author balik lagi dengan FF yang baru nih, masih hasil imajinasi liar author hehe.. FF kali ini, masih tentang couple fav author nih, SiFany. Nah, gimana ya kalo Choi Siwon menjadi penerus perusahaan keluarganya dan kembali menjadi orang biasa? Just for fun. Happy Reading ^^

#Author POV

@Kantor Siwon

“Yaa.. Kau Hwang Tiffany! Bisakah kau bekerja tanpa membuat kesalahan? Ini sudah kedua kalinya kau membuatkanku kopi yang rasanya seperti air bekas cucian piring seperti ini!” bentak Choi Siwon sambil membanting cangkir kopi yang dibuatkan Tiffany ke mejanya sampai membuat sebagian isinya berceceran. Tiffany hanya bisa menghela nafas panjang mendapat tatapan tajam seperti ingin menelannya hidup-hidup seperti itu, ia menunduk sambil memegang ujung kemejanya. Serem banget sih ni orang, pikirnya sambil cemberut.

“Mianhe Mr. Choi. Tapi tadi sudah kucicipi sebelum kusajikan padamu, rasanya pas. Satu sendok kopi, dua sendok gula dan satu sendok teh cream.” Jawab Tiffany mencoba membela diri. Kepalanya masih menunduk. Mata Choi Siwon yang terhormat itu sangat seram jika sedang marah.

“Mwoooooo??!!!!! Kau ingin membunuhku ya? Itu bisa meningkatkan kaloriku beribu kali lipat!!” bentaknya lagi.

“Lebay banget sih bos,” gumam Fany dengan suara pelan tapi masih bisa terdengar oleh Siwon.



“Katakan sekali lagi!” Perintah Siwon saking marahnya sambil beranjak dari duduknya kemudian mendekati Fany. Jarak mereka kini sangat dekat karena Siwon mendekatkan wajahnya ke wajah Fany yang sekarang sudah bertatapan muka dengannya.

“A-ani..” elak Fany kemudian menunduk lagi.



“Babo.” ejek Siwon kemudian melangkah keluar dari kantor mewahnya sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

“Sok cool!” kali ini Fany sengaja mengeraskan suaranya setelah Siwon keluar dari kantornya.

“Hwang Tiffanyy!!!! Untuk apa kau diam di situ?” bentaknya lagi membuat Fany gelagapan kemudian berlari menyusul Bos galaknya itu.

#Tiffany POV

Mr Choi itu selalu saja menekanku. Kalau saja motorku tak sengaja menabrak mobil mewahnya tempo hari, mungkin nasibku takkan pernah seburuk ini.

“Yaaa.. Bodohnya kau! Kau tahu harga mobil ini berapa? Gajimu sepuluh tahun pun takkan mampu membelinya!” seorang namja dengan tubuh tinggi tegap, putih, berjas hitam dan membuka kacamata hitamnya memakiku tanpa ampun. Aku yang masih kaget dengan kejadian yang begitu cepat itu hanya bisa menunduk menahan malu karena beberapa orang yang kebetulan lewat melihat ke arah kami.

“Mianhata.” Tapi namja gila itu tak mau menerima maafku malah memaksaku untuk menandatangani surat kesepakatan yang isinya bahwa aku akan menjadi asisten pribadinya selama 3 bulan dan dengan kata lain aku harus berhenti dari tempat kerjaku dan memendam impianku untuk menjadi chef handal. Sial.

#Author POV

Hari ini genap sebulan Tiffany menjalani perjanjiannya dengan Siwon sebagai asisten pribadinya. Selama rentang waktu itu, Fany sudah cukup mengenal Siwon. Semenjak pensiun dari Super Junior karena harus meneruskan bisnis keluarganya, Siwon kata orang-orang menjadi sangat serius, dan jarang tertawa. Aah sayangnya Fany dulu adalah fangirl number 1 nya Siwon, ya tentu sebelum ia mengenalnya seperti sekarang ini.



Bagaimana tidak? Fany pernah dimarahi hanya karena meja kerja namja itu berantakan dan itu pun karena ulahnya sendiri yang mengacak-acak mejanya karena kalah tender. Pernah pula Fany terlambat membangunkannya di kamar yang luasnya seluas apartemennya. Atau salah membawakan jus yang dipesan, padahal dia sendiri yang tiba-tiba mengubah pesanannya tanpa memberitahunya dulu. Salah membawa tas yang seharusnya berisi baju fitnesnya. Padahal dia sendiri yang mengatakan tas itu berwarna hitam di atas tempat tidurnya. Jika saja aku punya uang 100 juta won akan kulunasi hutangku, pikir Fany. (tega banget Siwon nuntun Fany segitu banyaknya?)



Hari itu Siwon ada meeting di Lotte Corp yang terletak di kawasan perkantoan elit di Seoul. Mereka duduk bersebelahan dalam mobil. Memang aneh, Siwon ini tak pernah ingin duduk sendiri di mobil. Ia tak mengijinkan Fany untuk duduk di depan.




Di dalam mobil, Fany diam saja. Mau memainkan ponsel pasti nanti ditegur, jadi dia hanya bisa menikmati pemandangan kota Seoul dari dalam mobil untuk beberapa saat sampai akhirnya terdengar suara dengkuran halus dari sebelahnya. Siwon tertidur dengan pulasnya, kepalanya disandarkan ke sandaran kursi, nafasnya teratur, matanya terpejam. Lelah sekali sepertinya.Fany lama-lama tertarik juga untuk melihat wajah bosnya dari dekat, ini pertama kalinya ia melihat wajah polosnya yang sedang tertidur pulas. Jarak mereka paling hanya 5 cm, sangat dekat. Bahkan Fany dapat merasakan nafas Siwon yang hangat. Tampan, matanya indah, hidungnya mancung, pipinya terlihat sangat menggemaskan, alisnya tebal, dan bibirnya tipis dan pink, pasti akan sangat manis jika tersenyum. Fany masih tenggelam dengan pikirannya sendiri sampai suara dehaman mengejutkannya.



“Tuan Muda sebenarnya pria yang sangat baik, hangat dan periang. Tapi sejak ia harus melepaskan impiannya di Super Junior dan melanjutkan bisnis keluarganya. Sikapnya berubah. Menjadi dingin dan tempramen. Itu mungkin saja karena ia tak tahu harus melampiskan amarahnya pada siapa. Tapi aku yakin, hatinya masih seperti dulu. Kind-hearted.” Supir Park Soo Min menjelaskan panjang lebar sambil sesekali menoleh ke belakang melihat Fany yang masih menatap Tuan Mudanya, dalam.




"Dan aku adalah pelampiasan amarahnya, ahjussi?” tanya Fany heran. Park ahjussi hanya tersenyum kemudian kembali fokus pada jalanan di depannya.Tak lama, Siwon bangun dan mengucek-ngucek matanya kemudian menutup mulutnya yang menguap. Melihat posisi Fany yang sangat dekat dengannya, matanya melotot tapi bukan tatapan marah seperti biasanya, tapi lebih pada heran. Fany Cuma nyengir kemudian kembali pada posisi duduknya. Dan anehnya Siwon hanya diam tanpa menegurnya. Tumben.




Meeting dengan President Lotte Corp berjalan mulus tanpa hambatan sama sekali. Bahkan Tuan Han, sang pemilik saham terbesar sangat terkesan dengan Siwon, baik kecerdasan maupun kepribadiannya. Setelah percakapan yang begitu panjang, akhirnya kontrakpun berhasil diperoleh.




#Author POV



@Kamar Siwon




“Thanks God. Semuanya tak sia-sia.” Siwon mengambil ponselnya kemudian menekan nomor di ponselnya dengan wajah sumringah.



"Yoboseo,” sapa Siwon ramah.



“Yoboseo Siwon-ah?” tanya seseorang di seberang telepon sana.




"Ahjussi, besok tolong atur untuk memberi bonus pada semua karyawan karena perusahaan kita berhasil mendapatkan kontrak dengan Lotte Corp.” Jelasnya antusias.




“Jinja?” suara itu terdengar gembira. “Baiklah. Kau memang putra Mr Choi. Aku bangga padamu.” Pujinya bangga. Siwon hanya tersenyum mendengarnya kemudian minta ijin untuk menutup telponnya.Akhirnya setelah 3 minggu ini tidur sampai larut malam dan mengurangi waktu istirahatnya, semuanya berbuah hasil. Malam ini bisa tidur nyenyak.





@Kamar Tiffany



Tiffany menjatuhkan tubuhnya di kasur empuknya dalam kamarnya yang bernuansa pink, nyaman meskipun tak seluas kamar milik Siwon itu. Fany memang selalu memanggil Siwon Mr. Choi meskipun kadang Siwon terlihat kesal setiap Fany memanggilnya seperti itu.“Lelaaaah sekali, tapi aku senang melihatnya tersenyum. Kali ini senyumnya berbeda, terlihat.. manis.” Gumamnya kemudian tak lama matanya terpejam.





Tuan Muda sebenarnya pria yang sangat baik, hangat dan periang. Kalimat itu terdengar lagi di telinga Fany, antara mimpi dan tidak ia kembali mendengarnya terus dan terus.




“Kyaaaa....!!!!” Fany bangun sambil berteriak, nyaris tak percaya. Ia terduduk di kasurnya sambil mengela nafas dalam-dalam.



“Apa-apaan aku ini? Huh.” Fany mengempaskan tubuhnya ke kasurnya lagi dan menarik selimut tebalnya hingga menutupi kepalanya.




Seminggu kemudian..



@Kediaman Choi



Semua anggota sudah berkumpul di meja makan. Mr Choi, Mrs. Choi, Nona Choi Ji Won, dan Tuan Muda Choi Siwon.



“Appa, besok aku akan kembali ke London karena waktu liburanku sudah habis. Appa jangan rindu padaku ya..” goda Ji Won pada appanya yang sedang sakit tapi berusaha untuk menimpali candaan putri bungsunya ini.




“Haha.. tentu tidak, di sini kan ada Siwon yang bisa kuminta menggunakan rokmu.” Semuanya tertawa mendengar lelucon Mr Choi, hanya ada satu orang yang cemberut mendengarnya sambil memasukkan roti bakarnya ke mulutnya kemudian berdiri dan pamitan.




"Appa, eomma, saeng aku pergi ke tempat fitness dulu ya? Rasanya badanku pegal sekali.”



"Oppa, bisakah kau minta asistenmu yang cantik itu untuk menemaniku? Aku rindu sekali padanya?” rengek Ji Won dengan wajah aegyonya.



“Ini hari minggu, tidakkah kau kasihan padanya?” tolak Siwon.



“Wah? Kau peduli padanya yah? Aah lagi pula aku kan memperlakukannya dengan sangat baik. Tidak seperti oppa yang selalu menyiksanya.” Ejek Ji Won. Appa dan eommanya mengiyakan.



Siwon mendengus kesal.“Terserah tapi awas kalau kau mengajaknya ke club atau mengantarnya pulang terlalu malam.” Ancam Siwon kemudian mengambil tasnya dan mengaitkannya ke pundaknya dan langsung mengemudikan Ferrari merahnya.





#Author POV



@Ruang Keluarga Choi





“Yoboseo, eonnie.” Sapa Ji Won ramah.



"Yoboseo, Ji Won-ssi?” sahut Fany di sambungan telepon.



“Ne. Kau sibuk tidak?”“Ani.” Sahut Fany pendek.



“Eonnie, maukah kau menemaniku jalan-jalan hari ini? Aku bosan sekali di rumah. Dan besok aku harus kembali ke London.” Pinta Ji Won.



“Ne. Arraseo. Aku sama sekali tidak sibuk. Aku juga sangat merindukanmu, cantik.” Kata Fany terus terang, baginya Ji Won memang sudah seperti dongsaengnya sendiri karena keluarganya memang tinggal di Amerika sekarang jadi ia hanya seorang diri di Korea.



Setelah menutup telepon, Fany bergegas bersiap-siap. Diambilnya dress berwarna merah muda, manis sekali. Fany melihat dirinya di cermin, manis juga aku hehe, batinnya. Fany kemudian mengambil sisir di meja riasnya dan mengikat rambutnya ke atas sehingga jadilah kucir kuda. Wajahnya terlihat tirus apalagi saat ia memoleskan bedak dengan warna senada dengan kulit wajahnya dan menambah kesan manis dengan blush on pink di pipinya. Pasti Siwon klepek klepek nih.




Setelah selesai siap-siap, Fany langsung meluncur ke kediaman Keluarga Choi dengan naik bus. Ji Won sebenarnya menawarkan Fany dijemput dengan sopirnya tapi ia menolak karena tak mau merepotkan.



Setelah 30 menit, akhirnya Fany sampai di depan rumah Ji Won yang sudah siap dengan mobil dan sopirnya, Mr Park. Kali ini Mr Park bertugas mengantarkan Ji Won dan Fany karena Siwon sedang ingin menikmati harinya sendiri.




Eonnie. I miss you!” Ji Won langsung memeluk Fany begitu melihatnya sampai. Fany tersenyum senang dan membalas pelukannya. Mr Park hanya tersenyum melihat keakraban dari Nona Mudanya dan Fany.




Antara Ji Won dan Fany memang sudah sangat dekat. Itu bermula ketika Ji Won tak sengaja melihat Fany setelah pergi berbelanja di pasar malam sedang membagi-bagikan permen pada anak-anak di sekitarnya. Manis sekali, pikir Ji Won. Dan saat Fany datang ke rumahnya sebagai asisten Siwon, ia senang bukan kepalang. Ji Won yang selalu ingin memiliki kakak perempuan dan menemukannya pada sosok Fany.



Akhirnya ia memiliki teman untuk berbelanja, pergi ke salon, tidur bersama sambil curhat sampai pagi dengan wajah menggunakan masker dan mendengarkan lagu favorit mereka dari boyband terkenal di Korea, SHINee. Kadang Siwon protes kenapa dongasaengnya nya tak mengidolakan Suju dan Ji Won mencibir bahwa ia sangat mengidolakan Suju kecuali Siwon. Tega!



“Eonnie, apa kau tak pernah merasa jengkel pada oppaku yang tampan itu?” kata Ji Won sambil menyeruput milkshake di tangan kanannya karena tangan kirinya penuh dengan tas belanjaan. Fany yang berjalan di sisi kirinya hanya tersenyum kemudian menyeruput milkshake miliknya. Setelah puas belanja dan pergi ke salon, Ji won dan Fany berjalan-jalan keliling mall sambil mengobrol.



“Ya kadang dia menjadi sangat menyebalkan. Tapi kudengar dia begitu karena harus mengundurkan diri dari Super Junior dan mengubur mimpinya untuk menjadi penyanyi.” Jawab Fany sedih.



"Iya, tapi oppaku itu Superman. Dia rela mengubur impiannya demi meneruskan bisnis keluarga dan memenuhi permintaan appa. Tapi aku tahu, dalam hatinya ia masih sangat ingin berkarir dan kembali menyanyi. Tapi aku masih belum bisa membantunya sekarang karena aku masih harus kuliah di London. Tahun depan paling lambat aku lulus dan segera mendapatkan gelar M.Ba ku." Raut wajah Ji won berubah menjadi sedih. Fany memeluk bahunya dan mengusap-usapnya mencoba menenangkan. Dia memang menjadi sedikit dingin dan galak, tapi kurasa itu hanya pada eonnie,” sambung Ji won sambil tertawa lebar. Fany melongo



Jadi benar aku ini dijadikan pelampiasan?” gerutu Fany. Ji won tertawa terbahak mendengarnya sampai tersedak.




#Siwon POV



@Kediaman Keluarga Choi




Yaa saeng, kau sengaja membuat Fany kelelahan sampai dia tidak sanggup menjawab telepon dariku?” protes Siwon sambil menunjukkan ponselnya yang berbunyi, tut tut tut.



Ji Won menjawab sekenanya sambil duduk di sofa dan merebahkan badannya yang terasa pegal karena berjalan-jalan seharian. Ia menoleh ke belakang, melihat jam menunjukkan pukul 02.45.



Ji Won baru saja sampai rumah dan langsung kena semprot Siwon.“Tadi ada midnight sale. Kau kira aku akan melewatkan kesempatan ini begitu saja?” Ji Won mendengus kesal.






"Di London pun kau bisa melakukannya!” Siwon tak mau kalah sambil duduk di samping dongsaengnya. Ji Won mendelik melihat oppanya yang terlihat.. cemas?



“Beda tauk! Di sana tidak ada Fany eonnie, kecuali kau mau meminjamkannya untukku?” tanya Ji Won penuh harap. Ah lagi-lagi wajah aegyonya itu membuat Siwon kesal sekali melihatnya.
“Enak saja! Dia milikku!” sahut Siwon dengan nada tinggi membuat Mrs Choi yang sedang mengaduk teh untuk Mr Choi di dapur sampai kaget mendengarnya.


“Siwon, kau kenapa?” tanyanya sambil menjulurkan kepalanya dari dapur melihat kedua anaknya yang sedang duduk di ruang keluarga. Memang dapur dan ruang keluarga itu tak terlalu jauh dan siapa pun yang di dapur bisa melihat kegiatan di ruang keluarga karena tidak ada sekat yang memisahkannya.




“Aniyo eomma.” Sahut Siwon dengan suara lembut. Ji Won cekikikan melihat tingkah oppanya itu.



"Oppa-menyukai eonnie bukan?” tanya Ji Won to the point, mata Siwon terbelalak, ia mengelak dengan mengalihkan pandangannya ke tempat lain, tak berani menatap mata dongsaengnya.




“Kau ini!” Siwon beranjak dari tempatnya dan masuk ke kamarnya dan menutup pintunya dengan keras.




“Siwon, kau baik-baik saja?” tanya oemmanya sambil memegang teh di tangannya hendak mengantarnya ke kamar Mr Choi.




“Hahahaaha” Ji Won tertawa sangat keras sampai terdengar dengan sangat jelas oleh Siwon.




“Dasar sok tahu! Saeng yang aneh!” gerutu Siwon sambil menutup wajahnya dengan bantal.




#Tiffany POV


@halte bus




Hari ini aku berangkat ke kantor seperti biasa, pukul 7 menunggu di halte bus. Tapi sudah setengah jam bus yang kutunggu tidak juga datang. Kakiku pegal sedari tadi berdiri karena bangku halte sudah penuh dengan orang yang juga sedang menunggu bus sama sepertiku.


“Lama sekali,” gumamku.



Tidit tidit. Sebuah mobil berhenti tepat di depanku.



“Mr Choi?” seruku pelan. Seseorang membuka jendela mobilnya dan juga membuka kacamata hitamnya.




"Oppaaaa...!!!” beberapa anak sekolah berteriak histeris melihat idola mereka ada di hdepan mata mereka saat ini. Ya, meskipun Choi Siwon sudah tidak menjadi bagian dari Super Junior tapi para fans yang umumnya yeoja itu masih memujanya.




“Annyeong,” sapa Mr Choi sambil menunduk memberi rasa hormat pada mereka membuat para gadis itu tambah histeris.




“Sedang apa kau di sini oppa? Kami merindukanmu!!” seru salah seorang gadis.




Aku juga sangat merindukan kalian.” Sahutnya ramah. Kenapa dia tak pernah bisa seramah itu padaku? Aku cemberut melihat sikapnya.



“Sedang apa oppa di sini?” ulang gadis itu lagi. (kepo banget deh—hehe)




“Ooh, aku mau menjemput temanku. Itu.” sahutnya sambil menunjukku. Kontan gadis-gadis itu melihatku. Aku yang merasa terintimidasi (parno kali yah takut dikeroyok hehe) sedikit merasa takut melihat tatapan mereka.




“Eonnie yang cantik ini? Yeojachingu oppa yah?” wah, pertanyaan di luar dugaanku.




"Ne. Dia yeojachinguku.” Kata Siwon sambil mengangguk kemudian keluar dari mobil dan berdiri di sampingku. Tidak hanya itu, dia juga merangkul bahuku. Berani sekali dia! Gerutuku. Wajahnya dipasang begitu manis dengan senyuman dibuat semanis mungkin di hadapan fansgirlnya itu. Apa maksudnya?




-To Be Continued-




Nah, apa ya maksud dari Siwon sebenarnya? nantikan part selanjutnya yah.. Gomawo sudah mau baca.. #bow ^^

Selasa, 17 Januari 2012

My First FF -SiFany ^^

MY LOVELY MUSHROOM
Cast:
Siwon

Tiffany
Super Generation Members


Annyeong chingudeul, ini ff pertama aku. Castnya langsung SiFany soalnya aku paling suka sama couple ini.. Jangan lupa komen yah.. Kritik, saran aouthor terima dengan senang hati ^^
O iya, kalo mau req couple boleh kok, nanti thor bikinin ff nya.. Ya udah daripada banyak cincong, langsung aj.. Happy Reading ^^

Jika ditanya apa yang membuatku sangat bahagia menjadi anggota SNSD, tentu saja aku memiliki sahabat-sahabat yang sangat baik dan menyayangiku, SONE – tentunya yang selalu mendukung kami, kawan-kawan satu manajemenku yang juga sangat menyenangkan dan supportive seperti Super Junior, SHINee, f(x), dan Boa oennie. Sebentar, tadi aku menyebutkan Super Junior bukan? Ahh aku yakin siapa yang tidak mengenal atau setidaknya mendengar nama besar mereka? Idol Group yang sudah terkenal di Korea, Asia bahkan dunia itu memang selalu menyita perhatian banyak pasang mata, terutama para gadis, tak terkecuali aku. Ya, sudah beberapa tahun ini aku mengaguminya. Dia – sosok pria yang hangat, baik, ramah, pintar, pekerja keras dan yang paling membuatku kagum adalah sifat penyayangnya. Ahh rasanya aku mau mati saat ia menatapku. Jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya, mataku tak pernah lepas dari wajahnya. Wajah itu, wajah yang selalu hadir dalam mimpiku, membelai pipiku kemudian membisikkan untaian kalimat terindah di telingaku, menggelitik rambut halus sekitar pipiku, “Saranghae, chagi”. Dan aku hanya dapat tersenyum, tersipu malu mendengar ucapannya tanpa mampu mengucapkan sepatah kata pun.


“Fany fany tiffanyyyyyyy!!!!” teriak suara yang terdengar sangat nyaring pagi ini tepat di telingaku. Aku tahu siapa pemilik suara itu tapi aku langsung menutup telingaku dengan bantal yang sedang menyanggah kepalaku dan menghiraukannya.


“Hey Hwang Tiffany, yang katanya lebih terang daripada jamur! Bangunlah.. Kau tak mau pergi bersama Pangeran Siwon-mu itu?” suara itu lagi, tapi kali ini menyebut nama siapa?


“Siwoooooon? My Chagi?!!” seruku kaget sembari bangun dari tidurku dan membelalakkan mataku.


“Aigoo.. sekarang matamu sudah bukan eye smile lagi..” seru suara itu lagi. Ahh lagi-lagi dia..


“Lantas?” tanyaku malas.


“Shock smile!!” ujarnya sambil menjulurkan lidahnya ke arahku kemudian melemparku dengan bantal yang tadi kugunakan.


“Yoonaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!” teriakku kesal melihatnya lari menjauh dan menutup pintu kamarku dengan keras.


“Hahaahha... Jagiya, kau ini.. bilang naksir Siwon tapi rela membiarkannya terpikat pada Sulli?” Jessica duduk di pinggir tempat tidurku kemudian mengelus rambutku. Ahh si Ice Princess ini, pagi-pagi begini sudah terlihat sangat cantik. Mau ke mana dia? Tanyaku dalam hati.


“Mwo?”


“Aissh.. Bukankah kau mau menemani Siwon oppa ke pesta reuni sekolahnya? Kau sendiri yang bilang dia memintamu untuk menemaninya?” jelas Sicca.


“Ahh, jagiya.. tapi ini masih jam 10 pagi, dan acaranya jam 7 malam. Siwon oppa juga berjanji menjemputku jam 5 sore.” Keluhku kemudian menelungkupkan kedua tanganku dan merebahkan kepalaku di atasnya. Aku masih mengantuk.


“Arasso. Tapi, kau lupa kalau kau harus pergi ke salon dan membeli gaun yang cantik untuk acaramu malam ini? Sulli yang sangat menawan itu kan alumni sekolah itu juga, bukan?” ucap Sica mengingatkanku.


“Omo!” sontak aku menepuk keningku #tepok jidak kalo kata anak-anak sekarang mah :D
Mendengar itu aku langsung bergegas ke kamar mandi dan membersihkan tubuhku. Aku jelas tidak mau terlihat tidak cantik di depan Siwon oppa.


Jam 11. Aku masih punya waktu untuk ke salon dan ke butik untuk membeli gaun yang akan kugunakan di pesta nanti. Tapi siapa yang akan mengantarku, aku butuh pendapat – tentu saja.


Taeyeon. Ahh tidak, palingan dia sekarang sedang bersama Teukie oppa. Yoona? Aissh, aku sedang kesal padanya hari ini. Hyeoyeon? Apalagi gadis itu, dia pasti sedang asik memasak di dapur karena wangi masakannya sekarang sedang menggoda hidugku :D #bayangin bulgogi jadi ngiler :pmember yang lain sepertinya sedang istirahat di kamar masing-masing, kasihan mereka setelah konser yang melelahkan semalam pasti sangat kelelahan. Aku tak mau mengganggu mereka. Lalu dengan siapa aku harus pergi?
“Hey, jagiya.. Apa yang sedang kau pikirkan?”


Aku menoleh dan mendapati Sicca sedang berjalan ke arahku.
Aku menghela nafas panjang dan terduduk sofa. “Aku ingin mengajak seseorang untuk menemaniku ke salon dan memilih gaun yang cantik untuk acara malam ini tapi aku tahu semua members sedang sibuk, beberapa masih tidur,” ujarku, sedih tak tahu harus bagaimana. “Mana asik belanja sendirian. Aku kan butuh pendapat dari teman wanitaku mengenai make up, gaun, sepatu, rambut,” lanjutku sambil menekuk wajahku.
“Hey, kau kira untuk apa aku berdandan sepagi ini jika bukan untuk menemanimu?” ujar Sicca santai sambil memamerkan senyum manisnya.


“Benarkah?” tanyaku tak percaya sekaligus senang. Sicca mengangguk.


Dan berangkatlah aku dan Sicca menuju salon langganan SNSD members dan aku. Di sana, sudah menunggu make up artist yang biasa menanganiku, bernama Park Min Young. Memang aku sudah membuat janji dengannya hari ini. Dan ia sudah tahu apa yang menjadi gayaku. Rencanaku hari ini juga sudah diketahuinya jadi aku yakin oennie ku yang satu ini akan dapat memberikan hasil terbaik untukku hari ini. Young Oennie ini adalah sahabat baik Sicca, dan jika SNSD members ke sini, ia selalu yang turun tangan langsung dibantu oleh dua asistennya yaitu Ha Ji Won dan Goo Hye Sun. Namun karena hari ini hanya aku yang akan di make up maka hanya Young Oennie yang turun tangan.


Sekitar 2 jam Oennie memake up ku. Sicca, asistennya, dan beberapa pengunjung lain menatap kagum melihatku. Penasaran, aku langsung menatap bayangan dalam cermin besar di hadapanku.
“Perfect!” Sicca mengomentari penampilanku hari ini.


Aku hanya tersipu malu mendengar ucapannya apalagi beberapa pengunjung juga mengiyakan ucapan Sicca. Tapi ia juga mengingatkanku bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 3 dan aku harus segera bergegas mencari gaun yang cocok untuk acaraku. Dalam 25 menit akhirnya kami sampai di Hyundai Mall (hehe..), setelah beberapa lama mencari akhirnya aku mendapatkan gaun yang kuinginkan. Gaun berwarna soft pink, dengan renda di atas dadanya. Aku segera menggunakannya karena Siwon oppa tak lama akan segera datang menjemputku. Aku memintanya menjemputku di dorm maka aku harus segera sampai di sana sebelum opppa sampai.


Sesampainya di dorm, aku langsung mencari minum karena sejak di mobil tadi Sicca menceramahiku banyak hal yang harus kulakukan selama di pesta, harus begini harus begitu, membuatku semakin gugup.
“Ingat, Siwon oppa sudah memilihmu jadi kau tak punya alasan untuk tak percaya diri berhadapan dengan Sulli yang menawan itu,” Ahh kenapa dia selalu menekankan kata ‘menawan’? gerutuku.
Tak lama berselang, mobil mewah Siwon oppa memasuki halaman dorm. Dan sosok yang kutunggu, keluar dari mobil dan berdiri gagah di depanku kemudian tersenyum, manis sekali. Jika saja ia pacarku, aku pasti sudah menghambur ke pelukannya sekarang.


“Annyeong,” sapanya pada kami ber-9. Sembilan? Sejak kapan mereka ada di sini? Aku menoleh ke belakang kaget mendapati mereka sudah berada di belakangku dengan senyuman yang menggodaku. Ahh sial, semoga Siwon oppa tak menyadari hal itu.


“Kau sudah siap?” tanyanya membuyarkan lamunanku.


“A-aa i-iya.” Sahutku gugup. Kemudian kami berpamitan. Siwon oppa dan aku segera meluncur ke tempat acara.


Tepat pukul 7, aku dan Siwon oppa sudah berada di dalam gedung dan tak satu pun orang yang ku kenal. Semuanya terasa asing bagiku sampai seseorang menghampiri kami dan menyapa dengan suara lembutnya, “Anyyeong, Tiffany oennie, Siwon Oppa.”


Dia cantik dan.. menawan. Aku hampir saja pingsan jika tak ingat aku sedang berada bersama Siwon oppa dan banyak orang di sini.


“Annyeon Sulli-shi. Kau terlihat sangat cantik malam ini.”


Cantik? Sangat? Ahh sial! Dia memang cantik. Tapi aku juga tak kalah cantik bukan?
Tanpa kusadari aku menunjukkan wajahku yang.. cemburu? Ahh aku tak peduli. Tapi sepertinya Sulli menyadarinya.


“Fany oennie, kau sangat cantikk,” ucapnya kagum sembari tersenyum. Aku membalas senyumnya.
Aku melirik Siwon oppa. Dia tersenyum padaku kemudian mengangguk. Hah? Apaan tuh maksudnya mengangguk? Oppa, puji aku donk! Hehe..


Siwon P.O.V


Hari ini, malam ini aku akan menghabiskan waktu bersamanya karena aku memintanya menemaniku ke acara reuni sekolahku. Tak sabar rasanya ingin segera pergi bergandengan tangan dengannya.
Yeonja itu nyaris membuatku gila dengan sikap manisnya, hatinya yang baik dan wajahnya yang lembut, aku hampir saja pingsan (eeh..) saat melihat yeonjaku berdiri menyambut kedatanganku di depan dormnya. Dia sangat cantik, sempurna. Aku sangat ingin memujinya tapi tidak.


Dan dia terlihat cemburu? Benarkah? Sulli datang menghampiri kami sesaat setelah kami sampai di tempat pesta. Ahh, pepatah mengatakan cemburu tanda cinta.


“Annyeong Sulli-shi. Kau terlihat sangat cantik malam ini.” Aku menoleh ke arahnya dan Fany sedang menekuk wajahnya. Aku tertawa dalam hati.
Hey Jagiya Fany, tak pernah ada yang lebih cantik darimu.


Tiffany P.O.V


Sudah 2 jam berlalu dan pesta berjalan dengan sangat membosankan. Mulanya aku senang karena Siwon oppa dengan senang memperkenalkan aku pada teman-temannya dan selalu menggandeng tanganku, entah apa maksudnya. Tapi beberapa menit ini, Siwon oppa terlihat akrab dengan Sulli. Mereka duduk berdua di pojok sana, dan aku diam mematung melihat kemesraan mereka. Ahh andai saja aku kekasihnya, aku akan segera marah dan menangis tapi aku ini siapa? Aku bukan siapa-siapa. Mengingat itu aku malah tambah ingin menangis. Apalagi sekarang Siwon oppa, mengusap rambut panjang Sulli dan menatap matanya. Aku masih berdiri sambil memegang gelasku dengan hati yang bergemuruh, menahan cemburu. Siwon oppa sempat menoleh padaku dan tersenyum. Senyuman manisnya terasa seperti senyuman evil saat ini.


“They’re look cute together.” Ujar seorang pria pada teman wanitanya yang kebetulan lewat di depanku. Aku ini dianggap apa? Memangnya aku patung dibiarkan sendiri? Untuk apa Siwon Oppa mengajakku jika dia lebih suka menghabiskan waktunya bersama Sulli? Gerutuku dalam hati. Tisu yang tadi kugunakan untuk membersihkan minuman yang jatuh ke gaunku (saking emeosinya) kuremas-remas hingga tak berbentuk lagi.


Siwon P.O.V


Aku melihat Fany melihatku dari kejauhan sana, matanya merah dan wajahnya tetap terlihat cantik meski sedang menahan cemburu seperti itu. Aku bukan tanpa alasan berpikir seperti ini, aku tak sengaja membaca sebuah tulisan tangan miliknya saat sedang meeting di SM, Fany menjatuhkan selembar kertas penuh dengan tulisan.. “Saranghae.. Death Prince.” Haha, Fany menyebutku Death Prince karena menurutnya senyumanku membuat para gadis sesak nafas.


Kali ini aku makin menjadi, aku sengaja mengusap rambut Sulli dan menatap dalam padanya meskipun dalam mataku terlihat wajah Fany. Ahh gadis ini membuatku tergila-gila.

Tiffany P.O.V


Tepat pukul 10, Siwon oppa mengajakku pulang. Tapi tidak langsung ke dorm. Ia mengajakku ke taman. Aku yang sedari tadi menahan cemburu akhirnya bisa bernafas lega sekarang. Aku ingin memeluknya. Sangat ingin mengatakan cintaku. Tapi aku tak yakin dengan cintanya. Mungkinkah?
“Fany-sshi..” suara itu menggetarkan hatiku, lagi.


“Ne?” sahutku sembari duduk di ayunan taman itu. Ada dua ayunan sebenarnya tapi Siwon oppa memilih untuk menolong mendorong pelan tali pegangan ayunan yang kududuki sekarang. Suasana hening. Tak ada suara. Tapi langit malam ini begitu indah, bintang memang tak pernah tega membiarkan bulan sendiri. Mereka selalu mengelilinginya, menemaninya. Dan aku berharap, Siwon oppa lah bintangku, yang selalu menemaniku, yang takkan pernah membiarkanku sendiri. Dan ia sedang berada di belakangku, memegang kuat tali ayunanku, berusaha melindungiku.


“Fany-shhi,” ucapnya lagi.


“Ne?” sahutku lagi seraya menengadahkan wajahku ke atas, melihat wajahnya. Ia menatapku, tepat ke mataku. Aku terdiam. Mata itu menatapku terlalu dalam sampai masuk ke hatiku membuat lidahku kelu, darahku berhenti, otakku beku dan jantungku seakan meloncat menahan getaran dalam dadaku. Siwon oppa masih lekat menatapku, penuh arti meski aku sendiri tak mengerti arti dari tatapannya itu.


“Fany-shhi?” sudah kali ketiga dia memanggil namaku namun tak lagi mengucapkan apa pun. Kali ini aku tak menyahut. Mataku tak bisa lepas menatapnya. Angin berhembus cukup kencang malam ini, membuatku sedikit menggigil. Musim dingin akan segera tiba sepertinya.


“Kau kedinginan?” tanyanya membuyarkan lamunanku.


“Ne.” Aku mengangguk sambil menangkupkan kedua lenganku di depan dadaku.


Siwon oppa kemudian melepaskan jas yang dikenakannya kemudian meletakkannya di bahuku.
Aku tersenyum. Kemudian ia berjalan dan jongkok di depanku. Memang, ayunan yang masih kududuki ini jaraknya hanya 30 cm dari tanah jadi jarakku dan oppa sangat dekat.


“Fany-sshi,” panggilnya lagi.


“Waeyo?”


“Kau tahu sesuatu tidak?”


“Aniyo.” Sahutku polos.


“Kau tahu, makanan apa yang paling aku benci?”


“Apa?”


“Jamur.”


Aku terbengong. Setahu aku bukan itu.


“Karena sahabatku pernah keracunan jamur saat kami masih duduk di bangku SD, dan aku menyaksikan sendiri ketika mulut sahabatku mengeluarkan busa.” Aku masih fokus mendengarkannya. “Tapi, ada satu jamur yang sangat aku sukai.”


Aku masih terbengong di tempatku, kali ini wajah Siwon oppa lebih rendah dariku. Dan sialnya jantungku justru berdetak jauh lebih kencang dibandingkan tadi.


“Seorang gadis yang telah memiliki hatiku. Yang selalu hadir saat aku merasa sedih, kecewa, marah. Dia yang selalu menyemangatiku. Yang selalu berada di sampingku. Yang selalu ingin kujaga, kulindungi. Dia,”


“Sulli. Isnt she?” entah kenapa aku mengucapakan kalimat itu yang justru membuat dadaku sesak. Mendengar nama itu, mendengar rumor hubungan mereka, melihat kedekatan mereka, memaksa airmataku jatuh. Aku tak dapat lagi menahannya. Dadaku sesak.


Aku menutup wajahku dengan kedua tanganku. Tapi Siwon oppa tak mencoba menenangkanku. Ia diam saja. Malah melanjutkan pidatonya.


“Dia cantik, selalu cantik di mataku. Dia jauh lebih cantik ketika aku mengenalnya. Tapi sayangnya dia terlalu polos untuk menyadari perasaanku. Dan aku terlalu menyayanginya untuk segera memeluknya saat ini. Wajar bukan jika aku sedikit kesal padanya sekarang? Dia tak pernah bisa melihat perasaanku yang sesungguhnya padahal semua orang sudah menyadarinya..”


Aku mengangkat wajahku dan menatapnya tak mengerti. Sebenarnya aku sudah menebak bahwa gadis yang dimaksud itu adalah aku tapi aku tak mau terlalu percaya diri. Aku takut terluka.


“Memangnya ada berapa orang yang lebih terang dari jamur?” ucap Siwon oppa sambil tertawa kecil seraya mengacak-acak pucuk rambutku.


“I dont understand oppa.”


“Aigoo.. perlukah aku mengatakan pada semua orang.. Fany-shhi.. Saranghae..!!” kemudian suara tepuk tangan tiba-tiba datang dari balik pohon membuatku bangun dari tempatku dan menatap mereka dengan pandangan bingung.


“Oppa... Kau mempemainkanku!!” protesku kesal pada Siwon oppa dan siap-siap bergegas pergi.


“Fany fany tiffany.. Siwon oppa hanya mencintai satu jamur yaitu kau!!” teriak Yuri bersemangat.


“Oennie, Kau memang jamur tercantik yang pernah ada. Itulah mengapa aku sangat suka menciumimu saat kau sedang tidur hahaha!!” Aissh gadis itu, Yoona-ku juga berteriak kemudian mengerlingkan matanya padaku. Sunny, Seohyun, Taeyeon, Lee Teuk oppa, Eunhyuk, Khyuhyun oppa dan Super Generation members juga ikut berseru mendukung Siwon oppa tapi lebih banyak yang menggodaku.


“Hey jamur!”


“Aku bukan jamur!” protesku. Siwon oppa malah tertawa melihat sikapku yang manja.


“Kau tak suka aku menyatakan cinta?” tanya Siwon oppa, membuatku langsung gelagapan.
“Aniyo. Aku hanya tak mengerti. Gosip tentang oppa dan Sulli, kedekatan dan kemesraan kalian selama ini dan malam ini membuatku bingung. A-ku,” belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku, oppa sudah meletakkan telunjuknya di bibirku, menyuruhku diam.


“Semuanya itu gosip. Dan mengenai kedekatan kami selama ini atau kemesraan kami dengan berpelukan,” mata oppa mengerling menggodaku.


“Kalian berpelukan kah?”


“Aniyo. Semuanya FAKE. Aku hanya menyukai dan mencintai satu jamur dan itu kamu. Fany fany tiffany.” Ucap oppa seraya menirukan gayaku. Aku tersipu dan menunduk malu mendengarnya.


“Oennie.. aku juga mencintainya!!!” seru Sica.


“Apa kau bilang? Hey Siwon oppa itu milikku. Iya kan oppa?” kataku mengangkat wajahku, meminta anggukan darinya.


“Haruskah aku menjawabnya sedangkan kau tahu persis apa jawabannya?” senyuman manisnya telah kembali! Sorakku dalam hati.


“Kenapa oppa menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan juga? Huh!” protesku sambil cemberut. Kemudian tawa dari sahabat-sahabatku berderai, saling bersahutan memenuhi udara malam ini. Dan aku sadar, kini, aku ditemani bintang-bintang yang sangat terang tapi akan selalu ada bintang yang paling terang yaitu Siwon oppa yang sekarang resmi kupanggil, Jagiya, yang saat ini telah mendekapku erat dalam pelukannya.

END

Selasa, 02 Maret 2010

Article


CINTA ITU RUMIT

Cinta itu rumit ya?! Banyak banget orang yang bermasalah karena cinta. Masalahnya juga beda-beda. Sejauh ini yang gue tahu sih, cinta bertepuk sebelah tangan, cinta yang nggak disetujui orang tua, cinta sama pacar orang, cinta sama orang yang beda agama, cinta sama istri atau suami orang, cinta sesama jenis, cinta sama orang yang beda status sosial, cinta antara guru dan murid, cinta sama orang yang jauh lebih muda buat yang cewek, yang ini biasa di sebut berondong… banyak ya?!

Tapi selama cinta itu bisa membahagiakan orang yang merasakannya ya jalanin aja. Cinta itu kayak coklat sih, manis. Tapi di sisi lain juga bisa sangat pahit kayak jamu. Saking pahitnya banyak yang nggak mau jatuh cinta gara-gara kapok. (colongan, hihihi)

Ketika seseorang merasa sangat terluka karena cintanya, itu tandanya cinta yang dirasakannya sudah begitu dalam. Tapi saat cinta itu baru mulai tumbuh, akan sangat indah tiada tara. Jauh lebih indah dibandingkan dapet undian 1 Milyar (Iya nggak sih?!)

Kasih tak sampai. Beberapa yang gue sebutin tadi ada yang masuk kriteria cinta yang satu ini. Bertepuk sebelah tangan? Itu mah udah pasti kasih tak sampai. Cinta sama pacar orang? Ya tergantung sih, kalo sama-sama cinta trus menjalin hubungan ya nggak masuk kriteria kasih tak sampai. (tapi amit2, jangan sampe deh...) Intinya kasih tak sampai itu kita nggak bisa milikin orang yang kita sayang. Mendingan nangis aja deh kalo kayak gitu. Nyesek sih...itu juga bisa termasuk cinta terlarang. Wekss!!! Yang namanya cinta terlarang ya udah pasti forbidden, nggak boleh, pamali!

Well, cinta itu rumit ya?! Susah buat dimengerti apalagi dipahami!! Uhmmm, kalo aja kita bisa memilih cinta yang kita mau, pasti nggak perlu ada tangisan karenanya. Andai aja cinta itu nggak punya rasa pahit, pasti nggak perlu ada yang patah hati. Apalagi kalo cinta itu bikin kita nangis-nangis gara-gara nggak bisa milikin orang yang kita sayang. Bisa malas makan, minum, mandi, belajar, sekolah, kuliah, ngerjain PR atau tugas, ngomong juga jadi ikutan malas. Ih gila ya cinta?!
Tapi wajar banget sih kalo jatuh cinta, pasti pengen banget milikin orang yang kita sayang. Tapi itu mungkin termasuk obsesi, bukannya cinta.

Trus, apa donk bedanya cinta sama obsesi?!
Kata temen gue sih, cinta itu tulus, tanpa pamrih, dan nggak harus memaksakan untuk memiliki orang yang kita sayang. Nah, obsesi itu ya kebalikannya. Cinta yang egois, yang musti kudu wajib milikin orang yang kita sayang.

Tapi, menurut gue, cinta nggak harus memiliki itu ya Cuma berlaku saat kasih tak sampai itu tadi. Kalo keadaannya memungkinkan, ya nggak ada salahnya donk kita milih untuk milikin dia dibandingkan melepaskannya pergi?! Misalnya, dia jomblo, kita jomblo, dia suka kita, kita apalagi... ya udah deh, jadian aja. Hehe..... tapi kalo keadaannya dia udah punya pacar, ditambah nggak cinta sama kita tapi kita ngotot pengen milikin dia.... nah loh..... itu cinta apa obsesi?

Tapi apa kata temen gue tadi sih ada benernya juga. Obsesi itu bukanlah cinta, tapi lebih kepada sebuah keegoisan seseorang yang memaksakan dirinya untuk memiliki orang yang “disayanginya”. Meskipun orang itu sama sekali nggak mencintainya dan lebih memilih orang lain. Obsesi itu membuatnya nggak menghiraukan perasaan orang yang “disayanginya”, padahal dia tahu betul bahwa orang itu terluka karenanya. Obsesi itu bukan datang dari hati, tapi hanya sebuah keinginan kuat untuk memenuhi rasa egonya. Saat melihat orang yang “disayanginya” bahagia, dia nggak akan terluka, tapi justru akan begitu marah, benci, dan ingin menghancurkannya.

Mungkin gue juga bukan orang yang paham betul soal apa itu cinta. Tapi gue Cuma mencoba menulis apa yang ada di otak gue tentang apa itu cinta berdasarkan pengalaman gue, maupun temen2 gue.

Well, actually cinta itu pada dasarnya adalah sebuah rasa yang berhak dirasakan oleh semua manusia tanpa terkecuali. Termasuk gue, elo, temen elo, kakak elo, adik elo, tetangga elo, nyokap bokap elo, om tante elo, nenek kakek elo, semuanyaaa tanpa mengenal usia.

Ngomong-ngomong tentang usia, gue sering banget liat pasangan yang udah nggak muda lagi yang kira-kira udah punya banyak cucu plus cicit, tapi masih awet dan rukun. Wuahh, gue kalo liat mereka, jadi pengen juga punya pasangan seumur hidup yang mendampingi gue sampe gue tua, di mana saat muka gue udah keriput, nggak cantik, nggak muda, dan nggak menarik lagi. Seseorang yang bukan Cuma gue sebut sebagai suami, tapi sebagai belahan jiwa yang akhirnya Allah jodohkan dengan gue. Yang selama pernikahan, nggak pernah membagi hatinya dengan wanita lain. Di mana di dalam hatinya Cuma ada gue, gue sebagai belahan jiwanya. Yang selalu mencintai gue tanpa syarat.

Setiap gue liat Tante Widyamati-Alm Om Sopan Sophian (gue sebut tante aja deh, biar lebih akrab. Hehe....), pasangan sejati yang saling mencintai sampe maut memisahkan. Sebuat potret cinta sejati. Beruntung banget tante sama om yang saling memiliki keduanya. Indah.

Bisa nggak ya gue dapet seseorang yang mencintai gue tanpa syarat dan akan mencintai gue sampe tua nanti?! Seseorang yang selamanya akan selalu ada di hati gue tanpa ada celah untuk cowok mana pun. Mungkin. Kita nggak pernah tau kan?! Let it flow......

Cinta yang selama ini pernah kita rasakan, biar menjadi pelajaran dan pengalaman berharga bagaimana mencintai yang seharusnya. Mencintai seseorang dengan tulus, tanpa syarat, tanpa pamrih. Cinta yang seharusnya bahagia saat orang yang kita sayang menemukan kebahagiaannya, meski bukan kita pilihannya. Tersenyumlah, maka cinta yang lain akan menghampirimu.... jauh lebih indah.


Blog is my choice








Gue adalah seorang yang nggak bisa memendam perasaan gue sendiri. Gue prefer buat cerita sama sobat-sobat gue dibanding gue pendam sendiri. Meski kadang-kadang ada hal-hal yang Cuma pengen gue keep sendiri tanpa share sama mereka.

Cinta? itu mah masalah yang pastinya hampir selalu gue share sama mereka. Bukan Cuma gue, tapi mungkin banyak cewek di dunia yang melakukan hal yang sama. Toh, di saat kita curhat akan ada sedikit beban yang ikut terbawa dan bahkan sobat pun bisa memberikan solusi yang terbaik untuk kita.
Untungnya, gue selalu mempunyai sahabat-sahabat yang baik dan tulus sama gue. Sahabat yang nggak punya niat buruk dan manfaatin gue. Thanks God untuk hal yang indah ini.
Tapi, akhir-akhir ini gue ngerasa banyak banget masalah yang pengen gue share sama mereka tapi nggak bisa. Lalu gue mikir, apa yang harus gue lakukan untuk menuliskan semua perasaan gue?!

Dan akhirnya pilihan gue jatuh pada blog. Di blog ini, gue bisa nulis semua yang gue rasain, yang gue pikirin, yang gue liat dari hal-hal yang terjadi di sekitar gue, atau apapun yang gue rasa harus gue tulis.

Gue suka nulis cerpen, meskipun cerpen gue jauh banget dari yang namanya bagus. Tapi yang pasti, gue Cuma pengen menyalurkan ide daripada kebuang sia-sia. Jadi mending gue posting aja di blog. Daripada numpuk di rumah dan nggak dibaca sama siapa-siapa.
Well, cerpen itu banyakan sih hasil imajinasi gue. Dasar tukang ngekhayal kali ya?! Hehe.... Ada juga berdasarkan pengalaman-pengalaman temen-temen gue. Pengalaman gue juga ada sih, tapi porsinya Cuma dikiiit.

Yang pasti, blog ini akan jadi tempat gue ngoceh! Hehehe....

I'm an Asian Drama Lover










Yupss. That’s I am. Gue asian drama lover. Drama Korea dan Taiwan jadi pilihan utama gue buat melepas kepenatan dari sinetron yang ceritanya nggak beres-beres sampe ber-season2! Atau dari acara-acara variety show lainnya yang udah males banget gue tonton.
Salah satu alasan gue suka atau mungkin lebih tepatnya menggemari serial asia ini ya ceritanya yang kuat dan fresh. Dan setiap gue nonton serial2nya, kesan yang gue dapet adalah semua pemainnya memerankan karakternya dengan sangat baik. Alur ceritanya juga nggak bertele-tele dan nggak ngaco ke mana-mana. Episodenya juga paling Cuma sampe 25 episode. Jadi nggak butuh waktu lama buat tau endingnya. Berhubung gue sedikit mallow (hehe...) jadi gue suka banget sama yang namanya serial komedi romantis. Serial-serial yang beberapa tahun ini gue tonton dan mungkin bisa jadi referensi buat kamu-kamu yang ngaku asian drama lover. Nih gue kasih rekomendasinya.
v Boys Before Flowers
v The Prince who turns into a frog
v My lovely Sam Soon
v Brilliant Legacy
v Devil Beside you
v It started with a kiss
v They kiss again
v Style

Gue termasuk orang yang suka hal-hal manis dan kocak, jadi pilihan gue jatuh pada seriall komedi romantis atau cukup drama romantis tanpa komedi (yang penting ada unsur komedii atau romantisnya, lebih bagus lagi kalo ada dua2nya. Hehe...)
Menurut gue, hal-hal yang berbau romantis itu indah, sweet. Dan serial drama asia itu bisa banget ngebawa perasaan gue masuk ke dalam alur ceritanya. Bahkan saking kebawanya, jadi pengen juga punya kisah yang sama kayak yang di itu pilem. hehe.....
Sejauh ini sih, judul-judul serial di ataslah yang paling mengena di hati gue. Contohnya, seriall Taiwan atau yang disebut Ouxiangjou di negaranya sana yang judulnya It started with a kiss yang menceritakan seorang cewek bloon yang ‘nekad’ naksir cowok jenius plus super keren dan punya segudang keahlian yang bikin cewek-cewek seisi sekolah histeris saking tergila-gilanya. Entah karena itu cewek muka tembok atau emang punya PeDe setinggi langit, dia nekad aja gitu ngejar cinta cowok ganteng, Jiang Zhi Shu. Oh iya, cewek itu namanya Yuan Xiang Qin. Xiang Qin jatuh cinta setengah mati sama Zhi Shu, dia sempet ngasih surat cinta sama Zhi Shu dan menyatakan cintanya terang-terangan dan diketahui sama seisi sekolah, tapi selain otaknya yang jenius, Zhi Shu juga dikenal sebagai siswa yang super dingin. Jadi buat cewek-cewek yang mengaku naksir, siap-siap aja patah hati soalnya Zhi Shu nggak punya waktu buat jatuh cinta!
Tapii dasar nasib mujur, Xiang Qin malah dapet kesempatan tinggal satu rumah sama cowok pujaannya itu, karena usut punya usut, bokapnya Xiang Qin itu teman lamanya bokap nyokap Zhi Shu. Aiihhhh....... makin semangat aja tuh Xiang Qin ngejar Zhi Shu, apalagi mereka tinggal di bawah satu atap. Ditambah lagi, nyokapnya Zhi Shu langsung sayang sama Xiang Qin jadi dia juga selalu mendukung perjuangan cinta Xiang Qin. Dan ternyata, perjuangannya membuahkan hasil yang mematahkan hati cewek-cewek yang naksir setengah mati sama Zhi Shu, karena Zhi Shu menikahi Xiang Qin!!!! Haha...... cowok dingin itu berhasil ditaklukkan seorang cewek yang dikenal sebagain cewek yang jauh dari pinter di sekolahnya itu. Dan menurut gue, itu adalah sebuah anugerah yang memang pantas diterima oleh seorang cewek yang baik hati, polos dan mempunyai cinta yang tulus seperti Xiang Qin. (Alangkah indahnya kalau semua orang mau dan bisa berjuang demi mendapatkan cintanya...... andai gue punya sediikit semangat Xiang Qin).
Kisah pun berlanjut sampai mereka menikah dan tinggal bersama. Sebut aja, PMI (Pondok Mertua Indah), kalo yang satu ini sih emang benar-benar indah soalnya mertuanya Xiang Qin sayang banget sama dia. Coba ya kalo punya mertua kayak gitu...... indaaaah banget.
Gue sih paling suka sekuel dari serial ini soalnya Zhi Shu udah cinta sama Xiang Qin jadi kadang ada saatnya dia bisa jadi maniss banget plus romantis sama Xiang Qin (Nah, bagian yang romantis yang sering bikin gue ngomong, “so sweet.....” hehe.....) Yang bikin serial ini seru adalah sikap Zhi Shu yang cuek, dingin dan kadang suka nyuekin Xiang Qin tapi sebenarnya peduli banget dan sangat mencintai istrinya. Pernah suatu saat Xiang Qin ditaksir teman kuliahnya, Zhi Shu marah-marah nggak jelas yang ternyata kemudian baru diketahui kalo dia JEALOUS. Anehnya, dia nggak tahu kalo dia lagi cemburu, dia baru tahu waktu cowok yang namanya Ah Jin (sang penggemar Xiang Qin) memberi tahunya. Aneh deh..... Haha..... cemburu tanda cinta bukan?! Banyak kejadian kocak dan romantis yang bikin hati nyut-nyutan... halah!!! Atau waktu Xiang Qin kabur dari rumah, Zhi Shu terkesan cuek tapi sebenarnya dia jadi kayak orang linglung selama Xiang Qin kabur. (ada berapa orang ya yang diciptakan seperti Zhi Shu?!)
Dan masih ada serial yang karakter utamanya bukan cowok lembut dan manis, apalagi kalo bukan Boys Before Flowers, Brilliant Legacy, Devil Beside You, My Lovely Sam Soon dan The Prince who turns into a frog. Rata-rata dari semuanya itu, tokoh cowoknya mempunyaii sikap yang angkuh, sombong, semena-mena tapi kemudian seorang cewek mampu membuat mereka menemukan diri mereka yang tersembunyi. Pribadi yang hangat dan manis.
Dari serial ini juga gue belajar, kalo kita nggak bisa menilai orang dari luarnya aja, kita harus mengenal pribadi orang itu untuk mengetahui siapa dia sebenarnya. Dan gue percaya, setiap orang itu mempunyai sisi baik yang mungkin nggak bisa dilihat semua orang. Di balik sikap dingin, cuek, angkuh, sombong, dan menyebalkan pasti mempunyai sisi baik yang mungkin nggak sengaja tersembunyi. Semoga suatu saat ketemu sama orang yang bisa menyadarkan gue untuk memiliki hati yang baik dan manis.
Sebenarnya gue pengen banget ngebahas sinopsis serial-serial di atas, terutama adegan-adegan favorite gue dalam serial itu. Cuma lain kali aja kali ya.... hehe.....

Rabu, 11 November 2009

finally.... jadi juga!!!

Akhirya.... setelah mengotak-atik sampe puyeng, akhirnya blog gue jadi juga....
Niat bikin blog dari awal sih emang buat sharing dan menulis apapun yang gue rasain atau gue pikirin.... (lah emang gitu kan seharusnya blog itu? hehe...)
Yah... pkoknya intinya mah gue seneng..... ^_^